Halaman

Jumat, 19 Maret 2010

20 characteristics of a genius


20 karakteristik utama sang jenius.

1. Vision (Visi)
Jenius merumuskan dengan sangat jelas dan tepat dalam gambaran dari apa yang hendak dicapai, bagaimana melakukannya, dan keberhasilan yang ingin dicapai. Untuk mengembangkan sifat ini, Anda harus berhubungan dengan nilai-nilai utama Anda, tujuan hidup Anda, dan menempanya dengan semangat serta adanya ambisi untuk meraihnya. Terus bekerja untuk membuat semakin jelas dan spesifik tentang hal yang Anda geluti. Contoh: Muhammad Ali, petinju jenius, dan visi yang kuat dari dirinya sebagai The Greatest.

2. Desire (Hasrat)
Hasrat adalah karakteristik jenius yang diungkapkan oleh penulis Jack Zufelt dalam bukunya The DNA of Success. Keinginan inti sang jenius begitu kuat sehingga tidak ada yang dapat menghentikan hasratnya untuk mencapai tujuannya. Pikirkan bagaimana upaya yang kuat dari Thomas Edison dalam menciptakan bola lampu. Jenius memiliki semangat yang kuat dan hasrat untuk mencapai tujuannya. Dapatkah Anda membayangkan apa yang dapat dicapai jika memiliki tingkatan hasrat dalam hidup Anda? Bangunlah karakter ini dengan terus memupuk terhadap ketertarikan dan tujuan utama Anda.

3. Faith (Keyakinan)
Sang jenius mempunyai keyakinan dalam dirinya dan kemampuan mental untuk mencapai tujuannya. Kemampuan mental menjadi begitu penting terutama ketika Anda membawa sesuatu yang baru dan inovatif kepada dunia. Anda harus memiliki keyakinan dalam diri untuk mengatasi hambatan atas produk dan ide jenius baru Anda. Mulailah membangun keyakinan dalam diri Anda dalam bentuk yang sederhana. Saat Anda mengatakan akan melakukan sesuatu, lakukan saja.

4. Commitment (Komitmen)
Karakteristik ini digambarkan sebagai tekad untuk bertindak berdasarkan Visi, Hasrat dan Keyakinan. Kebanyakan jenius membuat semacam pernyataan umum untuk menunjukkan komitmen mereka. Untuk membangun sifat ini,  tuliskan tujuan Anda dan buatlah agar tujuan itu diketahui orang lain. Hal ini akan menciptakan tekanan ekstra dan membantu Anda berkomitmen untuk mencapai apa yang ingin Anda lakukan. Tentu cemoohan akan muncul jika Anda tidak melakukannya, sehingga memaksa Anda untuk komit. Contoh: Pikirkan komitmen JFK terhadap program angkasa yang memandang manusia berjalan di bulan.

5. Planning (Perencanaan)
Genius mendemonstrasikan kemampuan yang luar biasa untuk membuat rencana khusus yang mampu direalisasikan dalam mencapai tujuan utamanya. Apakah Anda memiliki ciri khas ini?Saya tidak yakin jika saya sanggup! Jenius mampu membuat rencana jangka pendek, menengah dan panjang. Brian Tracy mengatakan bahwa salah satu karakteristik yang mendefinisikan miliarder adalah kemampuan untuk berpikir jangka panjang. Tidaklah mengherankan jenius berpikir seperti itu juga.

6. Persistence (Kegigihan)
Mengapa Anda tidak mendorong diri Anda lebih jauh lagi terhadap apa yang sedang atau sudah Anda kerjakan? Jenius bukan semata tentang berpikir cerdas. Jenius melibatkan energi yang luar biasa juga. Lihatlah si jenius sebagai pribadi yang senang bekerja. Anda tentu tidak menemukan si jenius yang malas! Ada begitu banyak yang harus dikerjakannya. Duduk-duduk hanya membuang-buang waktu. Mungkinkah itu sebabnya kegigihan merupakan salah satu ciri utama sang genius? Mereka hanya begitu ulet! Anda mungkin terkejut dan menemukan bahwa ternyata Anda juga bisa gigih.

7. Learning From Mistakes (Belajar dari Kesalahan)
Dalam NLP, "There is no failure, only feedback". Jenius memandang semua kesalahan sebagai peluang belajar yang luar biasa. Guru Bisnis multi-jutawan, Michael Masterson, telah meluncurkan buku berjudul READY, FIRE, AIM. Ini mengambil perspektif jenius, bahwa lebih baik langsung melakukan sesuatu/berjalan menuju sasaran, dan kemudian belajar dari kesalahan-kesalahan Anda saat Anda bergerak bersamanya, daripada mencoba dan mereka-reka jawaban yang sempurna dari bagaimana melakukan/mencapainya. Seperti menerbangkan pesawat atau menakhodai kapal, akan terjadi kesalahan dan rangkaian proses perbaikan. Jenius melakukan hal ini! Ketika Anda membuat kesalahan, tanyakan pada diri sendiri, Apa yang bisa saya pelajari dari hal ini? Bagaimana saya dapat memperbaiki dan melakukan lebih baik di lain waktu?  

8. Subject Knowledge (Gemar pengetahuan)
Jenius menyenangi pengetahuan! Jika Anda nongkrong di bagian non-fiksi di perpustakaan, atau ingin tahu tentang segala sesuatu, atau pecandu Wikipedia, Anda mungkin berada di jalan menuju jenius. Jenius membangun pengetahuan yang luas tentang mata pelajaran khusus dan tentang dunia pada umumnya. Mereka suka belajar! Apakah Anda begitu?

9. Mental Literacy (Melek Mental)
Mengenali otak dan cara kerjanya mungkin tampak seperti mempelajari ilmu syaraf. Tapi penting untuk diketahui bahwa jenius menempatkan hal yang sangat penting di otak mereka! Anda dapat mengembangkan karakteristik jenius ini dengan belajar tentang otak, dan tentang bagaimana mengembangkan memori Anda, gunakan kemampuan berpikir, belajar, dan menjadi kreatif.

10. Imagination (Daya imajinasi)
Imajinasi menguasai dunia, diklaim Napoleon. Bagaimana orang dapat merencanakan dan membuat tujuan hidup tanpa kemampuan untuk memvisualisasikan dan membayangkan diri mereka telah melakukannya? Kembangkan imajinasi Anda dengan menggunakannya lebih sering. Tingkatkan kemampuan visualisasi Anda dan Anda akan segera memiliki sifat jenius ini. Membayangkan berarti mengatur batin 'mesin gambar' Anda agar berjalan! Lihatlah ke luar jendela. Dapatkah Anda membayangkan menjadi burung yang terbang?

11. Positive Attitude (Bersikap Positip)
Mengapa sikap positif termasuk karakteristik penting jenius? Jika Anda memiliki sikap negatif, Anda membentuk kepercayaan bahwa sesuatu hal tidak dapat dilakukan, dan Anda akan menyerah terlalu cepat. Jenius adalah pemikir berbagai kemungkinan. Mereka selalu berpikir dalam hal-hal yang mungkin entah bagaimana. Mereka optimis, bersemangat dan memiliki sikap pragmatis 'bisa-melakukan' sesuatu. Apakah Anda juga optimis, seperti Mozart?

12. Auto-Suggestion (Mesin Pendorong)
Psikolog mengindikasikan bahwa 90% dari diri kita berbicara tentang hal negatif dan merugikan diri sendiri. Bandingkan dengan jenius yang 90% berbicara untuk menjadi positif dan suportif. Apakah Anda punya saran? Milikilah kebiasaan berbicara positif kepada diri sendiri! Pikirkan atlit jagoan Anda yang berteriak memberi dorongan kepada dirinya sendiri dengan mengenggaman tangannya ke atas selama pertandingan! 

13. Intuition (Intuisi)  
Ini cukup sulit dipahami karena intuisi merupakan konsep abstrak. Tapi karakteristik jenius ini sangat jelas. Tony Buzan menyebutnya semacam "Super Logika dimana otak manusia membandingkan berjuta-juta (quadrillions) matriks bit data dari pengalaman sejarahnya dengan matriks yang baru terbentuk oleh sesuatu yang sedang dialami." Yang ia maksud adalah bahwa intuisi adalah ketika pikiran bawah sadar Anda mereferensi silang pengetahuan yang tersimpan selama masa hidup anda dengan pengetahuan yang sedang anda alami dan itu menghasilkan kebijaksanaan! Wow, itupun terlalu rumit... Sederhananya, saat Anda mendapatkan perasaan atau rasa apa yang benar - dan Anda mendengarkannya!

14. Mastermind Group (real)
Jenius tidak berada di menara gading atau terisolasi. Kebanyakan jenius memiliki pikiran besar lain di sekitar mereka. Napoleon Hill mengidentifikasi konsep Mastermind Group dalam Think and Grow Rich. (Think and Grow Rich adalah buku motivasi pengembangan pribadi yang ditulis Napoleon Hill dan terinspirasi dari Andrew Carnegie). Tampaknya semua orang jenius memiliki penasihat, penuntun dan teman-teman yang dapat dihubungi untuk membantu mencapai tujuan mereka. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda punya orang-orang jenius sebagai pagar betis Anda? Apakah teman-teman mendukung Anda? Dapatkan sekelompok orang yang Anda kagumi, sukai dan yang merangsang pemikiran Anda serta dapat ditemui untuk mendiskusikan rencana-rencana Anda.

15. Mastermind Group (internal)
Banyak jenius yang mempunyai figur atau panutan yang mereka kagumi dan berusaha untuk menirunya. Lihatlah rak-rak buku Anda atau poster di dinding. Apakah ini salah satu ciri karakter jenius Anda? Apakah Anda punya figur tokoh dan ingin menjadi sepertinya? Napoleon Hill mengembangkan sebuah ide 'gila'. Dia menggunakan imajinasi untuk memvisualisasikan bertemu dengan pahlawannya dan mendiskusikan rencananya. Pertemuan ini begitu nyata dan seperti hidup. Itulah kekuatan pikiran jenius Anda dan kreativitas. Cobalah sendiri. Ini membebaskan pikiran Anda dan muncul dengan jawaban yang tak terduga.

16. Truth / Honesty (Kebenaran/Kejujuran)
William Shakespeare menulis To Thine Own Self Be True, ini merupakan karakteristik dari jenius untuk hidup oleh iman. Jenius tidak membatasi kejujuran hanya kepada diri sendiri. Jenius memegang Kebenaran untuk menjadi salah satu nilai-nilai utama mereka, sehingga mereka jujur dan benar untuk semua orang di sekitar mereka. Wah, itu sulit, tidakkah Anda berpikir demikian? Siapa pun yang ceroboh dengan kebenaran dalam hal-hal kecil tidak dapat dipercaya untuk hal-hal besar. Siapa bilang begitu? Albert Einstein. Nuff said!

17. Facing Fears / Courage (Menghadapi Rasa Takut/Keberanian)
Jenius bukannya memiliki rasa takut yang lebih kecil dari Anda atau Saya. Sesungguhnya, kesadaran dan indera mereka begitu besar sehingga perasaannya menjadi kuat. Jenius melihat lebih dalam dan merasa lebih takut. Tapi ciri khas seorang jenius adalah ia bertindak meskipun takut. .Jenius memiliki alasan kuat untuk hidup, jenius sangat berani dalam menghadapi ketakutan dan tantangan.

18. Creativity / Flexibility (Kreatifitas/Luwes)
Setelah mental encer untuk berpikir dengan cepat, menghasilkan ide-ide baru, dan mempertimbangkan alternatif merupakan ciri klasik sang jenius. Sifat terbaik ini dapat diringkas sebagai memiliki gairah, berpikir asosiatif. Artinya, pikiran yang cepat untuk menghasilkan banyak pilihan dan wawasan yang unik. Anda dapat mengembangkan pikiran semacam ini dengan menggunakan teknik seperti berpikir lateral dan pemetaan-pikiran (mind-mapping). Edward de Bono dan Tony Buzan adalah ahli dalam hal ini.

19. Love of the Task (Menyenangi Tugas)
Karakteristik ini dipraktekkan oleh orang-orang yang mencintai sesuatu sehingga ia bersemangat dan terdorong untuk mengajarkannya kepada orang lain. Praktek ini merupakan bentuk kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap pengetahuan. Ada hasrat yang mendalam untuk membantu orang lain untuk mengenal dan mencintai suatu subyek seperti yang dilakukan sang jenius. Ini juga berarti, hanya semangat terhadap tugas, yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan besar. Leonardo da Vinci mungkin memiliki tujuan untuk melukis sebuah potret kehidupan dan ingin menyampaikan esensi atau jiwa orang yang dilukisnya. Namun dia masih mencintai tugas mencampur cat, menyiapkan kanvas, dan memastikan semuanya siap. Jenius hidup pada suasana demikian, hadir untuk tugas ditangan dengan rasa cinta dan perhatian.

20. ENERGY (physical / sensual / sexual)
Ada sesuatu pada jenius kreatif yang tampaknya diisi dengan kelebihan secara fisik, sensual dan energi seks. Napoleon Hill menulisnya dalam Think and Grow Rich pada bab Transmutasi Seks. Anda dapat belajar untuk memanfaatkan energi fisik yang kuat untuk memberdayakannya dan mengejar tujuan utama Anda dalam hidup. Apakah Anda memiliki kelimpahan, gairah, dan energi sensual? Jika tidak, Anda menguncinya? Bisakah Anda mengeluarkannya? Energi itu ada di sana sebagai bahan bakar pikiran Anda sebanyak apa pun!

1 komentar:

  1. terima kasih atas artikelnya,mungkin kita bisa saling berrbagi silakan kunjungi blog saya di http://rafi.0fees.net

    BalasHapus