Halaman

Jumat, 09 April 2010

Workshop Kepada Pemasok

Tanggal 5-7 April 2010, Bagian Pengadaan dan Timnya melaksanakan workshop kepada Vendor tentang Aturan (business rules) procurement dengan mekanisme Auction. Sasarannya adalah:

1. Pemasok tahu bagaimana proses e-Procurement berlangsung
2. Pemasok tahu What, How, When dari mekanisme e-Auction yang kami terapkan
3. Pemasok memahami Apa aktivitas/ tahapan yang harus mereka kerjakan (secara elektronik dan manual/konvensional)
4. Pemasok mengetahui kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi untuk memenuhi aspek legal
5. Pemasok mengetahui e-Auction sebagai suatu service atau layanan kami yang baru dengan berpedoman pada PER-05/MBU/2008 tentang Prinsip Pengadaan yang Efisien, Efektif, Kompetitif, Transparan, Adil dan Wajar, Akuntabel.

Kegiatan workshop sekaligus sosialisasi ini dibuka oleh Bachtiar Damanik, dimonitor oleh Djat Sudardjat. Hari Prasetyo, Suhendra dan Saya melakukan peran fasilitator.

Pada periode ini ada 7 kelas workshop. Banyak pertanyaan dan masukan menarik, antara lain:

  • Apakah sistem ini aman dari para hacker atau sejenisnya?
  • Apakah Harga Penawaran yang disimpan di database, tidak bisa diketahui pihak tertentu?
  • Apakah hanya Harga sebagai faktor untuk menentukan Calon Pemenang. Bagaimana dengan Kualitas?
  • Apakah pemasok harus melakukan Negosiasi terhadap masing-masing item barang yang harganya masih diatas HPS seandainya Total Harga Penawaran sudah dibawah Total HPS?
  • Apakah Pemasok dapat membuat penawaran meskipun Klasifikasi Sub Bidang Pekerjaan yang mereka miliki tidak sesuai dengan Persyaratan Pengadaan?
  • Apakah pemasok dapat menawar untuk setiap kegiatan procurement?
  • Bagaimana jika saat delivery, barang yang dipasok direject?
  • Dipasar banyak ragam Kelas Barang, pemasok pakai harga yang mana?
  • Pemasok merasa terlalu banyak penggunaan meterai dan mohon ditinjau.
  • dan banyak lagi.
Tentu saja kami mendengar suara pemasok apalagi jika dikaitkan dengan Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management). Oh yah, SCM itu adalah tentang mengelola aliran informasi, material, servis dan uang dalam lintas setiap aktivitas, untuk memaksimalkan efektivitas suatu proses. Ini tentu berkaitan dengan memperkenalkan alat-alat baru atau merevisi teknik yang telah dikenal dengan baik, dan sederhananya dengan bertanya kepada diri kita sendiri: "Apakah ini hal yang tepat untuk dilakukan (Is this the right thing to do)" daripada pertanyaan "Apakah ini cara terbaik yang harus kita teruskan terhadap hal yang sama (Is this the best way we can continue to do the same thing)". Ini adalah proses berkesinambungan, bukan 'satu-kali' perbaikan.

Singkatnya, SCM yang berhasil mampu menekan cost pada sisi client dan supplier, dengan tetap menopang atau meningkatkan nilai tambah dan margin. Konsekuensinya, perusahaan yang memiliki supply chains yang efektif kebanyakan merupakan perusahaan yang sukses.

"A company that fails to manage its supply chains at a strategic level is unlikely to meet its business objectives effectively."

Wah sampai lari ke SCM , oke deh senyumkenyitanyway, that's the broad picture we are willing to dan foto ini sekedar menggambarkan suasana dan seriusnya semua pihak untuk melakoni cara-cara baru....celebrate

Hari menunjukkan harga auction peserta. Ferry menunjukkan grafik. Suhendra mengamati tabel dan timestamp.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar